Cocoa Brownies


And the brownies quest goes on and on.... ;p
Kali ini saya penasaran pengen mencoba best cocoa brownies dari blognya madame Patricia. Tapi saya ingat masih punya sisa homemade sour cream di kulkas yang sudah hampir seminggu tersimpan. Akhirnya, saya coba combine resep tadi sama resep cocoa brownies nya madame Stephanie dari Joy of Baking (JoB). Ingredients yang dipakai sama persis sampe takarannya, kecuali 2 bahan. Resepnya  JoB pakai sour cream dan seuprit baking powder di adonannya. Awalnya saya takut brownies nanti jadi cakey karena penambahan baking powder ini meski sedikit. Tapi ternyata ngga lho..

 Cocoa Brownies
Adapted from here and here

10 tablespoons (140g/1 � sticks) unsalted butter
1 � (250g) cups sugar - I used vanilla sugar
� cup + 2 tablespoons (80g) unsweetened cocoa powder (natural or Dutch-process)
� teaspoon salt
� teaspoon pure vanilla extract
2 cold large eggs
� cup (70g) all-purpose flour
1/4 cup (60 ml) sour cream
1/4 tsp baking powder

Position a rack in the middle of the oven and preheat the oven to 160�C/325�F. Line the bottom and sides of a 20cm (8in) square baking pan with parchment paper, leaving an overhang on two opposite sides.

In a medium heatproof bowl, add the butter and set on top of a large sauce pan with barely simmering water. Melt the butter, then add sugar and salt, and stir until well combined. Next add the cocoa powder and stir until mixture is smooth and hot enough that you want to remove your finger fairly quickly after dipping it in to test. Remove the bowl from the skillet and set aside briefly until the mixture is only warm, not hot.
Stir in the vanilla with a wooden spoon. Add the eggs one at a time, stirring vigorously after each one. When the batter looks thick, shiny, and well blended, add the flour and stir until you cannot see it any longer, then beat vigorously for 40 strokes with the wooden spoon or a rubber spatula. Spread evenly in the lined pan.
Bake until a toothpick plunged into the center emerges slightly moist with batter, 25 to 35 minutes. Let cool completely on a rack.
Lift up the ends of the parchment or foil liner, and transfer the brownies to a cutting board. Cut into 16 or 25 squares.

Saya tes dengan tusuk gigi ketika menit ke 25, masih battery dan basah adonan. Setelah saya tambah lagi kurleb 7-10 menit, tusuk gigi yang sudah saya masukkan ke brownies masih ada sedikiiit basah/lembab adonan disertai moist crumbs clinging on it. Kemudian saya dinginkan hingga benar-benar dingin baru saya masukkan kulkas. Menurut pecinta brownies, brownies jauh lebih enak setelah nginep di kulkas. Dan emang bener..yumm..



Lihat aja tuh, bagian dalamnya super moist, slightly wet..just perfect! Kayana chewy brownies kesukaan saya juga kalah nih. Hihihi.. Kak Aisyah sekali makan ga cukup satu.. kuraaang :D Hasna pun ikutan karena ngiler.
Dengan baking powder aja teksturnya dense begini ya..klo ga pake kaya gimana yaaah..penasaran. Kapan2 cobain resep best cocoa brownies yang ga pake modif aah >.<

Share:

Dragonfly Bento


'Wooww..capuung', komentar kak Aisyah. 'Asiiik ada sosiiis', komentar Hasna. Beda anak beda fokus, hihihi.. 
Tema bento kali ini adalah dragonfly alias capung, setelah terinspirasi dari hasil browsing bento kreasi mbak Tata. Begitu lihat bento ini langsung deh bentuk si capung nempel di kepala karena pembuatannya yang (sepertinya) super simpel tapi cantik dan memang si capung ini benar2 stands out di bento mbak Tata dengan simplicitynya. Monggo deh, lihat kreasi mbak Tata, pastilah langsung jatuh cinta. Hihihi.. 
Dan pastinya, akan terlihat jelas lah skill photography saya yang super ecek-ecek ini. Jauuuh dari pict mbak Tata yang flawless, bright, seger deh pokoknya. Kalo foto bento saya pasti lah burem, karena harus dipoto pagi2 sebelum jam 8.30 sedangkan hanya mengandalkan lampu dapur seadanya. Matahari pun belum nongol meski udah jam 8 pagi kalo lagi musim winter gini T_T Dan boro-boro mau cari angle yang bagus, keburu anak-anak telat nungguin bekalnya masuk tas, hehehe.. 
Plus, saya hanya pake kamera smartphone pulak.. :p
Untuk membuat capung, saya pakai wortel untuk badannya, irisan tipis buncis untuk sayapnya dan bulatan keju + nori untuk matanya. Simpel bukaan..? ^^
Untuk lauknya, saya pakai yang lagi ada saja di rumah. Sosis goreng, imitation crab, sama telor dadar yang digulung bentuk bunga. Untuk seratnya, saya susun tomat dan apel. Voila! Jadi deh 2 bento capung kembar untuk kak Aisyah dan Hasna ^^ 

Share:

Hello Kitty Bento & Little Girl Bento




Pertama kali tertarik dengan bento karena lihat salah satu channel di youtube yang mempraktekkan bento hello kitty. Lucuu banget. Jadi pengen sesekali bikin bento untuk bekal anak-anak ke sekolah. Akhirnya saya niatin bikin bento pertama untuk bekal kak Aisyah ke sekolah. Saya buat onigiri snowman. Woww..dia seneng banget. Dan ternyata teman-teman Aisyah juga tertarik. Bahkan kotak bekalnya pun sampai difoto sama salah satu gurunya. Hihihi..jadi senyum-senyum sendiri. Sayang waktu itu belum difoto :p 
Sejak itu, saya jadi suka menyempatkan bikin bento untuk bekal anak-anak kalau sedang tidak repot. Toh bawa bekal cuman 1-2 kali seminggu :)

Saya nemu satu blog bento yang keren abiss. Ga cuman bentonya yang lucu & artistik, fotografinya juga oke. Bisa lamaa kalo menikmati blog ini. Gambarnya bagus-baguuus >.<
Ini alamatnya bonitofood
Have a nice day ^^
Share:

MeatLoaf (a.k.a Rolade bule) dan Acar Kuning




Stok daging giling di kulkas masih ada sekilo. Tapi belum lama kemarin baru saja mbakso dan bikin perkedel daging. Pengen masak yang berbeda tapi males ribet. Kemudian ingat pernah lihat video tutorial meatloaf dari allrecipes.com, yang menurut saya sih super simpel dan gampang. Bahannya minimalis dan minim kerja (itu yang dicari.. :P)
Meatloaf ini masakan homey-nya orang amerika. Katanya sih udah resep turun temurun. Mungkin kalau di indonesah ya macem opor ayam gitu kali ya (sok tahu, hehe)
Singkat cerita, saya bikin itu meatloaf dengan loyang pirex yang saya punya. Mudah dan ga ribet. Baru saja saya angkat dari oven, eh ada tamu datang. Paaass..banget, untung masakan udah jadi. Langsung aja saya minta cicipi sekalian makan siang di rumah. Katanya enaak sodara-sodara. Mengingatkan pada rolade daging versi indonesia yang digulung pake telor tea.. Padahal saya sendiri malah belum pernah coba bikin rolade daging yang versi itu :p


Yuk mari, saya bagi resepnya.. Ini versi yang saya sudah modif ya


Ingredients:

1/4 cup (55 gram) packed brown sugar
1/2 cup (120 ml) ketchup
1/2 cup (120 ml) milk
1 1/2 pound (650 gram) ground beef
2 eggs
1 1/2 tsp salt
1/4 tsp ground black pepper
1 small onion, chopped and sauteed
3/4 cup breadcrumbs

Direction:

  1. Preheat oven to 350 degrees F (175 degrees C). Lightly grease a 5x9 inch loaf pan.
  2. Mix ketchup with brown sugar. Set aside
  3. In a mixing bowl, mix thoroughly all remaining ingredients and shape into a loaf. Pour the ketchup mixture on top of it.
  4. Bake in preheated oven for 1 hour or until juices are clear

Saya mengikuti saran dari para reviewer yang sudah mencoba resep ini, yaitu dengan menuangkan saus bukan di bawah loyang tapi di atasnya. Hasilnya seperti di foto, sausnya ada di atas. Lebih enak dan lebih cantik. Dan onion bisa diganti dengan bawang merah saja kemudian ditumis dulu sbelum dicampurkan dengan bahan lainnya.
Dan karena saya orang indonesah tulen, teteup makannya harus pake nasi. Untuk pendampingnya saya bikin acar kuning. Segeerr.. Menurut saya, ini perpaduan yang mantab :D
Untuk acar kuningnya, saya pakai resep yang sering saya pakai sehari-hari.

Bahan-bahan:
2 buah wortel, potong-potong panjang
3/4 buah mentimun panjang, buang bagian dalam, potong-potong panjang
1 butir shallot* (4 butir bawang merah)
2 siung bawang putih 
2 butir kemiri
1/4 std kunyit bubuk
100 ml santan
1/2 lemon, peras airnya
gula dan garam secukupnya

Cara membuat:
1. Haluskan shallot, bawang putih dan kemiri
2. Tumis bumbu halus dan kunyit hingga wangi, masukkan wortel. Tumis sebentar kemudian masukkan santan.
3. Setelah wortel agak matang, masukkan mentimun. Aduk sebentar. Tambahkan gula dan garam secukupnya. Masukkan perasan lemon. Angkat

Selamat mencoba ^^
Share:

Tartine's Brownies


Browniiiies..can't get enough of them. Meski udah dapet resep brownies yang chewy, yummy dan pas ama selera saya, ternyata tetep aja ga bisa menahan diri untuk mencoba resep-resep brownies yang lain. Teruus eksplor dari satu blog ke blog lain, dari satu resep ke resep lain. Apalagi kalau foto penampakannya menggoda dan comment nya banyaak. Salah satunya ya brownies yang satu ini. Dari fotonya terlihat brownies dengan tekstur khasnya yang padat, crisp di luarnya tampak renyah sedangkan bagian dalamnya tampak sangat nyoklat, chewy dan gooey. Just like my favorite!
Oiya, saya sebenarnya suka juga dengan brownies kukus seperti yang terkenal di Bandung ituh. Tapi menurut saya itu bukan brownies, lebih pas disebut cake karena teksturnya yang memang seperti cake. Untuk brownies, yang saya cari ya tekstur yang padat seperti ini. Anyway, it's all about your preference, right?
Hal lain yang membuat resep ini menarik adalah cara membuatnya yang dengan mengocok adonan basah (mentega, gula, telur) hingga mengembang, tapi kok penampakannya tetep dense dan goey. Sama sekali ga cakey.
Yak, lagi-lagi saya pakai resep dari blognya madam patricia. Disini linknya.

Berikut saya copykan resepnya yahh..

� cup (170g) unsalted butter
455g (1 pound) bittersweet chocolate, coarsely chopped � I used 70% cocoa solids
5 large eggs
2 cups (350g) light brown sugar, packed*
� teaspoon salt
1 teaspoon vanilla extract
1 cup + 2 tablespoons (125g) all purpose flour

Preheat the oven to 180�C/350�F. Butter a 23x33cm (9x13in) glass baking dish with foil and butter the foil as well.
In a small saucepan or a microwaveable bowl, melt the butter over low heat. Remove from the heat/microwave and stir in the chocolate. If it's not fully melted, return over low heat for 10 seconds or microwave on low power for 15 second-intervals, stirring in between, until it is melted. Cool completely.
In the large bowl of an electric mixer, combine the eggs, sugar, salt, and vanilla. Beat on high speed for about 4-5 minutes, after which the batter will fall from the whisk in thick ribbons that slowly sinks into the surface. Fold the chocolate into the eggs with a rubber spatula. Sift the flour over the surface and fold in gently. Pour into the dish and smooth the top. Bake for 25 minutes (the top will slightly crack-- a cake tester won't be accurate for this one).
Let cool completely before cutting.


Saya buat 2/3 resep dengan loyang 20x20 cm, dengan suhu 175 C dan menambahkan 10-15 menit (karena pada menit 25 di tengah kue masih basah). Hasilnya? Persis seperti dibilang di blognya Madam Patricia, saat dimakan memang 'like biting into foam'. Hal ini tentunya dikarenakan pengocokan adonan basah hingga mengembang tadi. Teksturnya jelas berbeda dari chewy brownies favorit saya, tapi yang ini juga spesial, in a different way.
Sayangnya, dalam keadaan dingin (setelah masuk kulkas), sensasi biting into foamnya kok hilang. Teksturnya jadi mengeras (karena mengandung butter), jadi saya harus menghangatkan ulang di microwave sebelum dimakan. Sebenarnya enak juga sih, dimakan langsung dari kulkas..tapi ya jadinya ga spesial lagi dan seperti brownies biasa. Karena menurut saya brownies ini lebih sedep karena sensasi foamynya.
Tertarik? Monggo dicoba ^^
Share:

(almost) Red Velvet Cake


Kenapa almost red? Karena memang belum merah warnanya, masih merah marun alias merah kecoklatan :p .Pengennya merah yang dramatic kaya yang di Joy of Baking. Tapi apa daya, pewarna merahnya di dapur cuman ada sebotol kecil. Sedangkan udah penasaran banget bikin (plus males lagi belanja keluar rumah, hehe). Gapapa, yang penting rasanya tetep mantaaab. 

Meski lemaknya didapat dari butter (beberapa resep velvet cake lain memakai minyak), tapi hasil cakenya ternyata lembut dan moist juga light menurut saya. Ditambah dengan cheese cream frosting yang super rich dan ngeju, cake ini langsung jadi favorit di rumah. Pantas saja cake ini sangat populer, karena selain penampilannya yang dramatis, rasanya pun enakk. Cream cheese frostingnya manis, cheesy, sama sekali ga eneg. Saya pakai resep dari Allrecipes.com. Ini link nya. 

Berikut yah saya copykan resepnya (males ngetik :p)

Ingredients:
2 1/2 cups (250 grams) sifted cake flour
1/2 teaspoon salt
2 tablespoons (15 grams) regular or Dutch-processed cocoa powder
1/2 cup (113 grams) unsaltedbutter, at room temperature
1 1/2 cups (300 grams) granulated whitesugar
2 largeeggs
1 teaspoon purevanillaextract
1 cup (240 ml) buttermilk
2 tablespoons liquid red food coloring
1 teaspoon white distilled vinegar
1 teaspoon baking soda

Directions:
1. Preheat oven to 350 degrees F (175 degrees C) and place rack in center of oven. Butter two - 9 inch (23 cm) round cake pans and line the bottoms of the pans with parchment paper. Set aside.
2. In a mixing bowlsifttogether the flour, salt, and cocoa powder. Set aside.
3. In bowl of your electric mixer, or with a hand mixer, beat the butter until soft (about 1-2 minutes). Add the sugar and beat until light and fluffy (about 2-3 minutes). Add the eggs, one at a time, beating well after each addition. Scrape downthe sides of the bowl.Add the vanilla extract and beat until combined.
4. In a measuring cup whisk the buttermilk with the red food coloring. With the mixer on low speed, alternately add the flour mixture and buttermilk to the butter mixture, in three additions, beginning and ending with the flour.
In a small cup combine the vinegar and baking soda. Allow the mixture to fizz and then quickly fold into the cake batter. 
Working quickly, divide the batter evenly between the two prepared pans and smooth the tops with an offset spatula or the back of a spoon.
5. Bake in the preheated oven for approximately 25 -30 minutes, or until a toothpick inserted in the center of the cakes comes out clean. 
Cool the cakes in their pans on a wire rack for 10 minutes. Place a wire rack on top of the cake pan and invert, lifting off the pan. Once the cakes have completely cooled, wrap in plastic and place the cake layers in the refrigerator for at least an hour (or overnight). (This is done to make filling and frosting the cakes easier.)


Saya hanya buat setengah resep (hanya 1 layer), dan menggunakan loyang kotak 20x20cm. Maklum, belom punya loyanh bulat. Ihiks..
Saya potong 4x4 menjadi 16 kotak kecil seperti di atas. Jadinya mirip potongan brownies yah, hehe..gapapa lah yg penting rasanya dapet. Puaaas deh pokonya..sama rasanya, kata hubby cakenya lembut dan enak :) 
Tertarik? Yuk ah, dicoba ^^
Share:

Jangan (Sayur) Tempe Buncis


Kalau di jogja, sayur jenis ini lebih populer dengan nama jangan tempe lombok ijo. Agak berbeda memang, kuah santannya aslinya putih. Isinya juga hanya tempe dan irisian lombok ijo (cabai hijau besar). Tapi saya lebih suka ditambah blenderan cabai merah, supaya warnanya ga pucat dan lebih 'mengundang'. Hehe.. Dan supaya judulnya beneran 'sayur', saya tambahin deh sayur buncis. Enak lho..
Dihidangkan dengan nasi putih anget mengepul, hmm..yumm! Atau pakai lontong juga enak lho, jadi deh menu sarapan pagi. Sluurp!

Bahan-bahan:
1/2 papan tempe, potong dadu, goreng sebentar untuk menghilangkan bau langu tempe
150 gram buncis, potong serong tipis
3 bawang merah, iris tipis
2 bawang putih, iris tipis,
3 cabai merah besar, haluskan
1 lt santan sedang
gula & garam secukupnya

Cara:
1. Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum. Masukkan cabai. Masak hingga matang kurang lebih 5 menit
2. Masukkan santan, didihkan. Masukkan tempe dan buncis, juga gula dan garam. Masak hingga matang dan bumbu meresap. Cicipi, sesuaikan gula dann garam sesuai selera.

Gampang dan simpel bukaan? Kalau gamau pedas, cabai merah bisa diskip atau dibuang bijinya. Selamat mencoba ^^



Share:

Moist & Yummy Lemon Pound Cake


Pound cake adalah salah satu butter cake yang simpel dengan tekstur padat dan lembut di dalam dan crisp yang renyah di luarnya pada hari dibuat. Bisa disimpan selama seminggu di kulkas dengan tekstur yang tetap lembut di dalam.
Satu tips yang sering saya baca, supaya butter cake yang dihasilkan lembut dan moist maka digunakan sour cream. Resep ini memadukan sour cream dan lemon untuk menghasilkan cake yang super moist dengan sentuhan rasa lemon yang segar. 

Resepnya saya dapat dari blognya madam patricia yang memang sepertinya suka banget anything lemony.
Di grocery store dekat rumah, tidak ada produk sour cream. Yang ada creme fraiche. Sebenarnya sour cream bisa diganti dengan yoghurt, tapi saya pengen mau sekalian coba bikin homemade sour cream, yang juga saya dapat resepnya dari blog yang sama.
Yuk marii kita tengok resepnya..

Ingredients:
1 � sticks (198g) unsalted butter, softened
1 � cups (350g) granulated sugar
finely grated zest of 3 lemons
� teaspoon vanilla extract
3 large eggs
3 large egg yolks
2 � cups (315g) all purpose flour
� teaspoon baking soda
pinch of salt
� cup sour cream*
1 � tablespoons lemon juice

Directions
Preheat the oven to 180�C/350�F. Butter two 20x10x5cm (8x4x2in) loaf pans, line them with baking paper and butter the paper as well.
In the large bowl of an electric mixer, cream butter, sugar, lemon zest and vanilla until light and fluffy. Add the eggs, one at a time, followed by the yolks, beating well after each addition. Scrape the sides of the bowl occasionally. Sift the flour, baking soda and salt over the bowl, add the sour cream and lemon juice and fold together by hand. Transfer the batter to the prepared pans.
Bake for about 45 minutes or until the cakes are golden and risen and a toothpick inserted in the center comes out clean. Let the cakes cool in the pans over a wire rack for 10-15 minutes then carefully unmold onto the rack. Peel off the paper. Cool completely

* homemade sour cream: to make 1 cup of sour cream, mix 1 cup (240ml) heavy cream with 2-3 teaspoons lemon juice in a bowl. Whisk until it starts to thicken. Cover with plastic wrap and leave at room temperature for 1 hour or until thicker 

Saya pakai loyang 20X20 cm. Dan jadinya lumayan gedee dan tinggi.. Bisa mengancam program diet ini mah >.< Untunglah ada tetangga org indonesia yang baik hati disini dan penyuka makanan manis juga. Setengah loyang saya kasihin. Itupun sisanya masih banyak lho, liat aja tuh di foto. Tapi tetep aja, habis dalam 2 hari. Aisyah dan Hasna ternyata doyan banget. Cakenya lembuut, empuk dan moist. Ga seret makannya. Buat sarapan pagi atau buat snack temennya teh atau kopi. Nyumm! Ga perlu pake disimpen di kulkas deh, cepet abis :D




Share:

Siomay Ayam Udang (alias Dimsum)


Weekend..waktunya memasak sesuatu yang spesial untuk keluarga tercintah :)
Nhah, siomay termasuk spesial karena memang saya jarang bikin. Waktu batch pertama sudah mateng dan lagi diademin, kak Aisyah dan Hasna ga berhenti bolak balik ke dapur untuk nyomotin. Giliran batch kedua, di atas siomay nya saya kasih topping parutan wortel. Langsung mereka berhenti trus pasang muka kecewa sambil celingak celinguk nyari siomay yang polos tanpa topping. Hadeeh..anak-anak memang susah banget makan sayur T_T. Harus pake dibujuk-bujuk dulu dan ga bisa dipaksa. Untunglah mereka doyan buah, gantinya sayur.
Akhirnya batch berikutnya ada yang dikasih topping ada yang ngga. 'Makasih mama cantiik, enaak banget siomaynya', kata kak Aisyah. Hihihi..anak mama pintar kali berterimakasih. Bikin mamanya makin semangat masak ;)

Berikut yah temans resepnya..Saya adaptasi dari resep di SajianSedap.com

Bahan-bahan:

1 fillet (+/- 700 gram) ayam (haluskan)
300 gr udang (haluskan)
4 siung bawang putih (haluskan)
3 sdt garam
1/2 sdt merica secukupnya
1 1/2 sdt gula pasir
10 sdm tepung tapioka
1 sdm saos tiram (opsional)
6 sdt minyak wijen
3 putih telur
1 batang daun bawang, potong-potong
100 ml air es
kulit lumpia/wonton wrapper, potong persegi 6x6 cm
1/2 buah wortel, diparut
sedikit minyak untuk mengoles als kukusan

Cara membuat:

1. Campur ayam, udang, bawang putih, garam, saos tiram, minyak wijen, gula, putih telur, merica dan daun bawang. Uleni hingga tercampur rata.
2. Tambahkan tepung dan air es. Uleni kembali hingga rata.
3. Ambil selembar kulit lumpia, isi dengan campuran adonan di atas, lipat sisi-sisinya. Beri topping parutan wortel
4. Kukus dengan api kecil-sedang selama 20 menit

Note dari sayah:

- saya tambahkan 1sdt baking powder supaya lebih mengembang dan siomay tidak keras dan terlalu padat saat dingin
- olesi kukusan dengan sedikit minyak, supaya tidak lengket atau menempel saat dikukus.

Mustinya siomay ayam udang ini dihidangkan bersama saos dimsum yang rasanya asam manis. Tapi buat kami sepertinya kok lebih enak pakai sambal kacang saja. Tapi selama ini pun saya belum mencoba membuat sambal kacangnya sendiri. Biasanya saya pakai bumbu pecel kemasan saja yang praktis, hehe.. tinggal ditambah saos ABC sama kecap manis juga udah enyaak

Tapi kalau lagi agak rajin, bumbu pecelnya dicampur air seperti biasa kemudian ditambah kemiri kemudian dimasak hingga berminyak. Jadi deh bumbu siomay beneran :)
Selamat mencoba teman-teman! ^^

Share:

Homemade Bakso


Bakso..jajanan paling populer di indonesah. Siapa coba yang ga suka jajanan satu ini. Kalaupun ada, yang jelas rugiii. Nikmatnyaa jajanan ini, apalagi kalau beli di abang-abang keliling atau pinggir jalan. Sluurp! Hihihi..
Sayangnya, ga ada abang bakso yang lewat Rue Jean Massart..T_T Ga ada juga yang abang bakso yang mangkal di jalanan. Mau ga mau, buat sendiri aja baksonya. Mangkal lah di pengkolan Rue Jean Massart, dan jadilah abang bakso pertama di kota Brussels. Hahaha.. Ga lah, cukup dinikmati sendiri aja atau bersama teman-teman. Mau winter, mau summer, tetep aja makan bakso kuah panas-panas itu nikmaat :D

Resep bakso homemade ini saya dapat dari video di youtube, punya bang Dono. Di videonya, putrinya bang Dono yang membuat bakso dan menjelaskan step-step resepnya dengan english yang lancar dan aksen British yang khas. Sukaa aksennya.. Sepertinya beliau sekeluarga memang tinggal di UK. Di sini linknya kalau mau liat langsung videonya.

Berikut resepnya saya copykan yah:

Bahan:
- Daging Sapi 800 gr
- Tepung Tapioka 200 gr
- Garam 2 sdt
- Merica 1 sdt
- Gula 1 sdt
- Baking powder 1/2 sdt
- Es batu + air (300 ml)

Cara membuat:

1. Campur dan uleni semua bahan di atas.
2. Bentuk bola-bola kemudian masukkan ke air yang dididihkan dengan api kecil hingga bakso mengapung 1-2 menit.
3. Tiriskan

Note dari sayah:

- daging sapi sebaiknya pilih yang tidak berlemak atau berlemak sedikit
- supaya hasil bulatan bisa halus dan tetap halus saat direbus, maka gilingan daging harus benar-benar halus. Kadang saya beli daging giling kemudian saya giling lagi di food processor.
- bisa ditambahkan daging ayam fillet untuk campuran. 

Bisa juga lhooh..daging sapinya dicampur ayam kalo mau ngirit, hihi.. Cek resep bakso sapi-ayam disini. Enyaak juga, kenyalnya juga ga jauh berbeda..




Udah bikin baksonya, skrg pengen bikin kuahnya juga? Gampaang.. Berikut resep yang sering saya pakai:


Bahan-bahan:

500 gr tulang sapi
4 siung bawang putih
daun seledri
daun bawang
2 liter air
sedikit minyak atau mentega untuk menumis
gula dan garam secukupnya

Cara membuat:

1. Rebus tulang dan air dengan api kecil supaya kaldu yang dihasilkan enak dan gurih.
2. Tumis bawang putih (bisa digeprek atau dihaluskan) hingga wangi kemudian masukkan ke dalam kaldu. Tambahkan ikatan daun seledri dan daun bawang
3. Tambahkan gula dan garam sesuai selera (tambahkan sedikit dulu, coba, kemudian baru tambah lagi jika perlu)

Tinggal ditambah pelengkap seperti sawi, bawang goreng, atau pangsit dan voila..




Gambar yang terakhir di atas ini diambil duluu pas pertama kali buat bakso. Daging gilingnya ga digiling ulang pake food processor, jadinya agak bergerindil dan kurang mulus. Gapapa sih, yang penting enyaaak ^^

Ayo teremans, cobain bikin. Daripada beli di abang-abang, kalau kita bikin sendiri di rumah kan kita bisa pastikan bahannya aman dan sehat. Tidak mengandung pengawet formalin, bahan berbahaya dan yang pasti aseli menggunakan daging sapi. Apalagi kalau untuk anak-anak kan, kita bisa hindari konsumsi msg yang biasanya lumrah dipakai di bakso abang-abang. Selamat mencoba ^^

Share: